Presiden Jokowi saat nyekar selama 10 menit di Makam Bung Karno, Senin (1/6/2015). Foto Tribunnewss.com BentangNews , Bliter – Di sela-...
Presiden Jokowi saat nyekar selama 10 menit di Makam Bung Karno, Senin (1/6/2015). Foto Tribunnewss.com |
Hal itu terjadi di makam proklamator RI Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur.
Presiden Joko Widodo berdoa sendirian ketika semua pejabat negara selesai melafalkan doa bersama.
Jokowi sempat berdiri ketika doa bersama selesai. (Baca Juga : As dan Australia Kalah Lombah Tembak, Senjata TNI AD DiSuruh Bongkar)
Namun, tiba-tiba dia bersimpuh, dan kembali memanjatkan doa di makam Soekarno.
Pejabat negara yang menemani Jokowi berdoa memberi kesempatan Presiden menyendiri.
Mereka yang terlihat di area makam Bung Karno di antaranya Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yudhi Chrisnandi.
Serta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Tampak pula di tempat makam itu ajudan Jokowi, Komisaris Besar Listyo Sigit Prabowo dan anggota tim komunikasi Presiden Sukardi Rinakit.
Sigit mengisyaratkan agar tidak ada siapa pun mengganggu keheningan siang itu.
Melihat Jokowi berdoa, mereka memberi menunggu di pelataran makam.
"Itu kemauan Presiden sendiri, kami ingin memberi kesempatan ke pak Presiden," kata anggota tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit, Senin (1/6/2015), usai mendampingi ziarah Presiden di Blitar, Jawa Timur.
Saat itu, bibir Jokowi terlihat komat kamit melafalkan doa-doa.
Namun, tidak terdengar apa yang sedang dibaca.
Sesaat kemudian, dia menunduk.
Momen itu berlangsung selama sekitar lima menit.
Tidak hanya berdoa, Jokowi juga membereskan karangan bunga yang tak tertata rapi.
Membersihkan beberapa lembar bunga yang berserak, lalu duduk dengan alas kaki.
Ziarah ke makam Bung Karno merupakan rangkaian acara peringatan hari lahir Pancasila.
Saat berpidato, Jokowi selalu mengungkapkan kekagumannya dengan gagasan Bung Karno.
Jokowi mengaku bergetar jika mengingat
Gagasannya yang tertuang dalam Pancasila tidak mudah direalisasikan.
"Tidak ada dasar negara yang terwujud tanpa perjuangan. Dengan berdirinya republik ini, tidak berarti sebagai akhir perjuangan, justeru pada saat itu kita baru memulai perjuangan," kata Presiden.
Editor : Ayu Nengsih
Sumber : Tribunnews.com
COMMENTS