BentangNews - Orangutan betina bernama Sari (15) tewas usai diperkosa dua pejantan yang sedang berahi. Tragisnya, orangutan koleksi Kebun...
BentangNews - Orangutan betina bernama Sari (15) tewas usai diperkosa dua pejantan yang sedang berahi. Tragisnya, orangutan koleksi Kebun Binatang Kandi di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, itu sedang mengandung anak kedua.
"Akibatnya Sari yang sedang mengandung anak kedua menjadi korban, dan kondisi terakhir patah tulang sehingga tidak dapat diselamatkan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) Margo Utomo di Padang baru-baru ini.
Sementara itu, Koordinator Keanekaragaman Hayati BKSDA Sumbar Rusdian Ritongga mengatakan, di kebun binatang itu ada empat satwa orangutan.
Saat kejadian, Sari dikarantina di salah satu kandang kecil yang terdapat di kandang orangutan tersebut. Namun, pada saat kejadian, salah satu orangutan jantan mengamuk karena birahinya naik.
"Sesuai prosedur orangutan yang sedang bunting tidak dipertemukan dengan yang jantan, tapi kejadian ini di luar perkiraan, karena jantan mengamuk, lalu dianiaya seperti pemerkosaan," ujarnya.
Akibat peristiwa ini, BKSDA Sumbar akan mengevaluasi secara menyeluruh dan mengecek kelayakan kebun binatang tersebut.
"Ini dilakukan untuk memastikan apakah kebun binatang tersebut telah memenuhi semua syarat dan fasilitas, jika tidak terpenuhi yang paling ekstrem dapat dicabut izinnya," kata Margo Utomo.
Selain Sari, kisah tragis juga dialami Pony, si orangutan yang dijadikan pelacur di Kalimantan. Bulu di sekujur tubuh Pony digunduli, dia pun dipaksa melayani manusia cabul yang memiliki kelainan seks.
Kini Pony punya hidup baru setelah 10 tahun dibebaskan dari rumah prostitusi tersebut. Pony sudah bisa hidup mandiri dan dilepaskan di alam liar. Tanggal 29 Juni 2013, bersama 7 orangutan betina lain, Pony dipindahkan dari pusat rehabilitasi orangutan di Nyaru Menteng ke Pulau Kaja.
"Keterampilan bertahan hidup Pony sudah berkembang lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Pony sudah mampu membuat sarang dan menunjukkan perilaku layaknya orangutan liar. Orangutan betina dengan berat 72,1 kilogram ini berperilaku sangat dominan dibanding teman-temannya," jelas Monterado Fridman, Koordinator Komunikasi dan Edukasi Nyaru Menteng The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS).
Tak mudah memang mengembalikan Pony ke alam liar dan mengembalikan instingnya sebagai orangutan liar. Tapi berkat kerja keras tim BOS, Pony bisa 'hidup kembali'.
"Pony tentu akan mendapatkan perhatian khusus dari Nyaru Menteng, untuk melihat perkembangan keterampilannya bertahan hidup. Meski masih membutuhkan proses pembelajaran yang panjang," kata Monterado.
Editor : Ahmad
Sumber : Merdeka.com
"Akibatnya Sari yang sedang mengandung anak kedua menjadi korban, dan kondisi terakhir patah tulang sehingga tidak dapat diselamatkan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) Margo Utomo di Padang baru-baru ini.
Sementara itu, Koordinator Keanekaragaman Hayati BKSDA Sumbar Rusdian Ritongga mengatakan, di kebun binatang itu ada empat satwa orangutan.
Saat kejadian, Sari dikarantina di salah satu kandang kecil yang terdapat di kandang orangutan tersebut. Namun, pada saat kejadian, salah satu orangutan jantan mengamuk karena birahinya naik.
"Sesuai prosedur orangutan yang sedang bunting tidak dipertemukan dengan yang jantan, tapi kejadian ini di luar perkiraan, karena jantan mengamuk, lalu dianiaya seperti pemerkosaan," ujarnya.
Akibat peristiwa ini, BKSDA Sumbar akan mengevaluasi secara menyeluruh dan mengecek kelayakan kebun binatang tersebut.
"Ini dilakukan untuk memastikan apakah kebun binatang tersebut telah memenuhi semua syarat dan fasilitas, jika tidak terpenuhi yang paling ekstrem dapat dicabut izinnya," kata Margo Utomo.
Selain Sari, kisah tragis juga dialami Pony, si orangutan yang dijadikan pelacur di Kalimantan. Bulu di sekujur tubuh Pony digunduli, dia pun dipaksa melayani manusia cabul yang memiliki kelainan seks.
Kini Pony punya hidup baru setelah 10 tahun dibebaskan dari rumah prostitusi tersebut. Pony sudah bisa hidup mandiri dan dilepaskan di alam liar. Tanggal 29 Juni 2013, bersama 7 orangutan betina lain, Pony dipindahkan dari pusat rehabilitasi orangutan di Nyaru Menteng ke Pulau Kaja.
"Keterampilan bertahan hidup Pony sudah berkembang lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Pony sudah mampu membuat sarang dan menunjukkan perilaku layaknya orangutan liar. Orangutan betina dengan berat 72,1 kilogram ini berperilaku sangat dominan dibanding teman-temannya," jelas Monterado Fridman, Koordinator Komunikasi dan Edukasi Nyaru Menteng The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS).
Tak mudah memang mengembalikan Pony ke alam liar dan mengembalikan instingnya sebagai orangutan liar. Tapi berkat kerja keras tim BOS, Pony bisa 'hidup kembali'.
"Pony tentu akan mendapatkan perhatian khusus dari Nyaru Menteng, untuk melihat perkembangan keterampilannya bertahan hidup. Meski masih membutuhkan proses pembelajaran yang panjang," kata Monterado.
Editor : Ahmad
Sumber : Merdeka.com

COMMENTS